Didirikan di Atas Rawa-rawa
(Sripo, Senin/16 Oktober 2006)
MASJID yang satu ini telah terkenal bahkan sampai di manca
negara. Seringkali wisatawan dari negara tetangga mengunjungi
masjid ini sekaligus berziarah ke makam pendirinya. Masjid Muara Ogan, masjid
yang terletak di pinggiran Sungai Musi ini merupakan satu dari dua
masjid tua yang didirikan Kiai Muara Ogan. Menurut sejarah,
selain Masjid Muara Ogan, kiai bernama asli Mgs Abd.Hamid Bin
Mahmud ini juga mendirikan masjid Lawang Kidul di seberang
ilir sungai musi. Mengenai nama masjid ini,
Mgs Usman Ahmad, pengurus masjid mengatakan, pada mulanya
masjid ini didirikan di atas rawa-rawa di muara Sungai
Ogan, makanya dinamakan Masjid Muara Ogan. Menurut
Usman masjid ini pada saat didirikan tahun 1871 luasnya hanya
sekitar 18 x 20 meter persegi. Namun setelah dua kali
direnovasi luasnya bertambah menjadi 40 x 30 meter persegi.
Saat dikunjungi Selasa (10/10) masjid yang disamping kirinya
terdapat makam Kiai Muara Ogan ini sedang direnovasi.
Informasi yang didapat renovasi ini merupakan bantuan
dari tokoh masyarakat Palembang, Kms H Halim, yang
sebelumnya pada tahun 1989 juga telah membiayai renovasi
masjid ini. Di bagian barat masjid tepatnya
di depan mihrab terdapat dermaga, sebagai jalan masuk
menuju masjid melalui sungai. Sebagai mana masjid tua di Palembang
lainnya, masjid ini ditopang oleh tiang-tiang berbentuk
persegi delapan. Menurut Drs Mgs Ilham jumlah tiang
yang lima belas tersebut sesuai dengan jumlah cucu dari masing-
masing anak Kiai Muara Ogan. Ilham yang merupakan salah
satu keturunan Kiai Muara Ogan menyayangkan banyaknya bagian
masjid yang telah berganti bentuk. Menurutnya seharusnya
pada saat renovasi bagianbagian asli masjid tetap dipertahankan,
atau jika diganti bentuknya tetap seperti semula.
Saat ini tambahnya, hanya beberapa bagian saja termasuk
mimbar dan beduk yang masih asli, sisanya sudah diganti.
Posted in: on Minggu, 03 Februari 2008 at di 20.41